Momen yang PSS butuhkan adalah Kim Kurniawan.

Irzi Ahmad R
4 min readAug 24, 2022

--

Satu hal yang saya amati dari PSS di beberapa matchday ini adalah ketidakmampuan mereka untuk menciptakan peluang di luar bangun serangan mereka yang sangat “terstruktur” dan telaten. Meskipun lini depan mereka sudah diperkuat oleh Ze Valente, Mychell Chagas, Todd Ferre, dan Hokky Caraka yang sedang menanjak, mereka tetap terlihat seperti tanpa inspirasi ketika menyerang.

Aku sempat bingung untuk menjawab pertanyaan ini, namun 10 menit terakhir melawan PSS memberikan jawaban yang sangat jelas terhadap hal tersebut. Seorang gelandang yang sering kali terpinggirkan dan kinerjanya kurang dihargai hingga beberapa tahun belakangan mampu untuk mengubah jalannya pertandingan dengan sekejap mata. Kim Jeffrey Kurniawan telah kembali.

Momen itu adalah Kim: sepuluh menit terakhir yang berharga

Untuk memahami pentingnya Kim pada permainan PSS, mari kita lihat beberapa momen yang telah aku rangkum di bawah ini.

  • Pada menit ke 82, Kim melakukan eksploitasi ruang belakang lini, sebelum menyelinap di belakang lini pertahanan Persik untuk menjadi konektor umpan. Setelah itu, ia langsung melakukan pass and move dengan Valente.
  • Menit ke-83, Kim berhasil menutup pergerakan Fergonzi dalam duel 1v1 hingga Valente mampu kembali cover pertahanan PSS. Persik harus melakukan sirkulasi kembali.
  • Setelah Kim dan Todd tertembus oleh Pahabol, Kim mampu untuk rebut kembali bola dan langsung dialirkan kemali ke Valente, memosisikan dirinya sebagai third man. Bola digulirkan ke sayap, Kim melakukan scan ke belakang, dan setelah Valente kirim bola ke kiri, ia langsung mengincar gap antara bek kiri dan bek tengah.
  • Gol dari Kim tercipta setelah ia eksploitasi belakang punggung lawan dalam situasi 4v3 dan unit pertahanan Persik tertembus oleh pemain PSS.
  • Kim melakukan 1v1 melawan pemain Persik dan membawanya ke daerah tidak rawan, kemudian terjadi situasi 3v2 dan Kim menginstruksikan rekannya untuk menjaga pemain Persik lainnya yang drop deep. Kim kemudian mengikuti pemain yang mengumpan ke arah Fergonzi, menutup ruang terhadap Fergonzi.
  • Kim tutup ruang bagi pemain Persik yang menerima rebound, situasi second ball. Ia lansung melakukan pergerakan ke sektor kanan, melakukan marking pada Fergonzi yang drop deep, hingga membuat Fergonzi harus melakuakn sirkulasi kembali ke belakang.
  • Kim mendekati pemain Persik, ciptakan situasi 2v1. Kemudian, ia bergeser ke kanan untuk cover pemain Persik lainnya yang berusaha untuk eksploitasi ruang di belakang rekannya.
  • Pada momen setelah bola dilepaskan dari kiper, Kim membawa pemain Persik keluar dari zona berbahaya. Kim mampu menutup ruang umpan Fergonzi menuju pemain yang drop deep, sehingga Fergonzi harus kembali melakukan sirkulasi.

Xhaka, Matic, Wijnaldum, dan Kim: pemain yang mampu menguasai seluruh momen permainan

Saya tidak ingin tim saya mempunyai titik puncak pada performanya. Saya tidak ingin tim saya menunjukkan performa yang naik turun. Saya ingin tim saya terus menjaga performa permainan yang tinggi, karena tidak ada periode atau permainan yang lebih penting dibandingkan dengan satu sama lain — Jose Mourinho

Bagi Mourinho, pemain terbaik adalah pemain yang menguasai segala momen permainan, mulai dari transisi dan organisasi pertahanan maupun serangan, hingga menuju momen-momen kecil seperti langsung menggulirkan bola ke rekan setelah intersep, dan menambah jumlah pemain pada saat counter attack.

Contoh-contoh pemain — yang dibeli maupun disanjung olehnya — yang diberikan oleh Mourinho adalah Granit Xhaka, Nemanja Matic, Georginio Wijnaldum. Mereka mampu untuk menciptakan berbagai macam solusi untuk timnya dalam tetek bengek, kacaunya setiap momen permainan yang terjadi di lapangan.

Di Indonesia, khususnya Liga 1, Kim layak untuk diberikan gelar tersebut. Momen-momen yang dijelaskan di atas memiliki variasinya tersendiri, dan Kim mampu untuk memberikan solusi pada setiap momen tersebut.

Ia mampu untuk menutup ruang progresi lawan, menjadi penggulir bola, third man, dan pelari ke gap pertahanan lawan ketika transisi, dan menjadi opsi untuk memasukkan bola ke jala lawan. PSS harus menjalani setiap momen permainan layaknya itu adalah hari terakhir di hidup mereka, dan di setiap momen tersebut tertera nama Kim Jeffrey Kurniawan.

--

--

No responses yet