Masa Kejayaan kita Tidak akan Terulang Kembali
Sebelum Sriwijaya FC menjadi klub besar di Indonesia, terdapat klub bernama Krama Yudha Tiga Berlian. Klub yang notabene baru di Perserikatan mampu mencapai posisi tertinggi yang didambakan tiap klub lokal: juara tiga di AFC Champions League. Akan tetapi, karena masalah finansial, mereka gulung tikar pada tahun 1991.
Dua setengah dekade kemudian, Sriwijaya hampir memiliki nasib yang sama. Mereka membeli segudang pemain hebat, lokal maupun internasional, dan tidak mampu membayar gaji hingga pada akhirnya degradasi. Hal yang sama terulang kembali.
Menggantungkan diri di divisi kedua Indonesia, semuanya berharap Sriwijaya bisa kembali ke masa kejayaan. Sayangnya, kita tidak bisa kembali ke masa tersebut.
Apabila kita terus menerus menerapkan strategi Galacticos tanpa perhitungan, maka masalah finansial akan selalu menggerogoti klub ini. Klub yang notabenenya disuapi oleh figur kaya raya, sekarang harus berpikir ulang bagaimana caranya berdiri di kaki sendiri.
Aku yakin Sriwijaya tidak akan jatuh dan bubar. Namun, untuk naik ke level selanjutnya dibutuhkan perubahan struktur organisasi dan bisnis. Kita akan coba bangun Galacticos kembali, namun dengan lebih perhitungan. Manajemen risiko agar ketika jatuh setidaknya kita hanya jadi tim papan tengah.
Pecayolah kawan kawan, kito pacak balek. Tapi buat balek ke pocok lagi, kito harus lebih peritungan. Jangan tecampak lagi di lubang yang samo!